SENGON (Paraserianthes falcataria)

Salah satu jenis tanaman hutan rakyat yang benihnya wajib diambil dari Sumber Benih Bersertifikat berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 707/Menhut-II/2013,
Sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan tanaman yang mudah ditanam dan cepat tumbuh sehingga waktu panen lebih cepat, kayu mudah digergaji dan dapat dikeringkan dengan cepat sehingga banyak digunakan untuk bahan baku berbagai industri kayu. 

2. CIRI-CIRI PERTUMBUHAN
Botani 
Sengon Laut atau Jeungjing/albasia (Paraserianthes falcataria) termasuk dalam Famili Memosaceae merupakan jenis pohon yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, terutama di Jawa dan disekitarnya.

Pohon dapat mencapai tinggi 45 M dan diameter 70 - 80 cm.
Batang tak berbanir, bulat memanjang agak lurus, bebas cabang sampai 20 M. -
Jenis Paraserianthes falcataria merupakan jenis intoleran, cocok ditanam pada lahan terbuka. Oleh sebab itu jenis ini sangat baik untuk pembuatan tanaman penghijauan dan reboisasi. -
Tajuk berbentuk kuba dan agak jarang sehingga memungkinkan cahaya matahari dapat menembus bagian bawah tajuk, sehingga bisa ditumpangsari dengan tanaman lain. 

Tempat tumbuh
Jenis ini tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 1.600 M dpl, akan tetapi ketinggian optimal pada umumnya adalah 0 – 800 M dpl, dengan suhu rata-rata 22° - 29° C.

TEKNIK PENANGANAN BENIH 
Produksi Benih 
1. Mulai berbunga sejak umur 3 tahun. Berbunga bulan Maret – Juni dan Oktober – Desember.
2. Pembuahan berlangsung sepanjang tahun terutama bulan Juli – September. Penyerbukan oleh serangga (lebah).
3. Polong dipetik dari pohon setelah berwarna kuning kecoklatan.
4. Polong yang berwarna coklat, mudah merekah pada siang haru hingga pemetikan biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari.
5. Polong dimasukkan dalam karung lalu diinjak-injak atau dipukul dengan kayu, sampai polong pecah dan benih lepas dari polong.
6. Benih dibersihkan dari pecahan polong dan kotoran lainnya, lalu dijemur.
Penyimpanan Benih
Cara penyimpanan benih sebagai berikut :
1. Kadar air benih sebelum disimpan + 8 %, dikemas dalam kantong plastik kedap udara.
2. Bila disimpan pada suhu 4 – 8 oC bisa bertahan selama 18 bulan dengan daya berkecambah 70 – 90%.
TEKNIK PERSEMAIAN 
a. Perkecambahan benih
Cara perkecambahan sebagai berikut :
1. Perlakuan pendahuluan adalah dengan benih disiram air mendidih sebanyak 4 kali volume benih, lalu dibiarkan mendingin atau benih direndam pada air mendidih 1 – 3 menit, angkat dan direndam dalam air dingin selama 24 jam.
2. Media tabur yang digunakan adalah pasir.
3. Benih ditabur pada bedeng tabur 5 x 1 m2 sebanyak 200 gram, sedikit ditekan, ditutup dengan pasir halus setebal 1,5 cm. Setelah 2 – 4 hari benih akn berkecambah, b. Penyapihan bibit
Penyapihan dilakukan setelah batangnya berkayu dan kulit terlepas, yaitu pada umur 1 – 1 ½ bulan setelah tumbuh. Bibit langsung dipindahkan ke dalam kantong plastik. Setelah 2 ½ - 3 bulan setelah disapih bibit dapat ditanam di lapangan. Dapat juga bibit dibiarkan tumbuh di bedeng, ditanam dalam bentuk stump, dengan panjang batang 10 cm dan panjang batang 10 cm dan panjang akar 22 cm dari leher batang.

TEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN
Tahap kegiatan penanaman sebagai berikut :
1. Sebelum bibit diangkut ke lapangan terlebih dahulu dilakukan seleksi bibit untuk memilih bibit yang baik.
2. Bibit yang akan ditanam sebaiknya dibiarkan selama 2 – 3 hari di tempat penampungan, dengan maksud memberi waktu bagi bibit untuk menyesuaikan diri dengan keadaan tempat tumbuh yang baru.
3. Terhadap bibit ini perlu dilakukan perawatan seperti di persemaian, sehingga kondisi bibit tetap sehat dan segar.
4. Dalam pengangkutan bibit agar diupayakan dalam pengangkutan bibit ke lapangan seaman mungkin.
5. Pembersihan lahan, pebuatan semplongan ukuran lebar 40 cm dengan kedalaman 40 cm.
6. Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, yaitu setelah curah hujan cukup merata.
7. Pada saat bibit ditanam, kantong plastik dilepas secara hati-hati supaya media tumbuh tetap utuh.
8. Kemudian bibit dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan, ditutup pemeliharaan tanaman meliputi pekerjaan penyulaman dilakukan 1 – 2 bulan sesudah penanaman dan penyiangan dan pendangiran dilakukan minimal 3 kali setahun.

MANFAAT 
Pohon Sengon mempunyai banyak manfaat yang bisa di rasakan dan digunakan oleh masyarakat. Semua komponen dari pohon ini mempunyai manfaatnya masing- masing, mulai dari akar, batang hingga daun. Akar dari pohon Sengon terkandung bakteri Rhizobium yang didapat dari nodul akar yang dapat berfungsi untuk membantu penyediaan unsure nitrogen dalam tanah dan porositas tanah. Dengan adanya unsur tersebut mengakibatkan tanah disekitar pohon menjadi lebih subur sehingga tanah sekitar pohon Sengon bisa di Tanami aneka pohon lainnya atau juga palawijo. Batang pohon Sengon merupakan peranan yang paling bermanfaat di banding bagian yang lain. Harga jual dari batang pohon Sengon ini cukup memuaskan bahkan sangat menjanjikan. Banyak industri yang mengolah batang Sengon menjadi aneka furniture yang bermanfaat untuk kehidupan kita, mulai dari kursi, kusen, pintu, jendela, papan penyekat, peti hingga industri korek api. Yang tak kalah penting lainnya adalah daun dari pohon Sengon. Daun Sengon bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak yang mengandung protein cukup tinggi. 

sumber :
Dishut Jatim - 2013

I BUILT MY SITE FOR FREE USING