1 Unit Laboratorium Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengembangan Bioteknologi Tumbuhan. Metode ini merupakan prosedur pemeliharaan dan pertumbuhan jaringan tanaman (sel, kalus, protoplas) serta organ (batang, akar, embrio) pada kultur aseptis (in vitro).
Metode kultur jaringan diantaranya digunakan untuk perbanyakan tanaman, modifikasi genotip (plant breeding), produksi metabolit sekunder, pemeliharaan plasma nutfah, penyelamatan embrio (embryo rescue).

Ada beberapa kelebihan metode kultur jaringan dibandingkan metode yang lain yaitu 

  1. Metode perbanyakan lebih cepat dibandingkan metode yang lain; 
  2. Metode ini digunakan untuk perbanyakan tanaman yang sulit diperbanyak dengan metode konvensional; 
  3. Tanaman hasil kultur jaringan mempunyai jaringan yang lebih kuat dibandingkan metode yang lain ;
  4. Dapat digunakan untuk memperoleh tanaman yang bebas penyakit dan tidak terbatas oleh musim dalam pelaksanaanya.  

    Prinsip dasar kultur jaringan adalah teori totipotensi, yang menyatakan bahwa setiap sel mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi individu baru jika berada pada lingkungan yang sesuai. Kondisi lingkungan untuk kultur jaringan harus terkontrol baik dari segi suhu, kelembaban dan cahaya. Selain kondisi lingkungan yang terkontrol, suplai nutrisi dan penambahan zat pengatur tumbuh juga sangat penting.

    Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan terdiri dari ruangan-ruangan yang dipisahkan berdasarkan fungsinya, yaitu
    ruang persiapan (preparation area),
    ruang penanaman (transfer area),
    ruang pertumbuhan (growing area).


    Ruang Persiapan (preparation area) 

    Ruang persiapan merupakan ruangan yang mempunyai 3 fungsi dasar yaitu  untuk membersihkan alat-alat (alat-alat gelas seperti petri, botol, dll), persiapan dan sterilisasi media, dan penyimpanan alat-alat gelas. Sebuah bak untuk mencuci yang dilengkapi dengan kran untuk aliran air mengalir juga diperlukan untuk membersihkan alat-alat berbahan gelas.

    Ruangi Penanaman (Transfer area) 
    merupakan ruang yang digunakan untuk isolasi, inokulasi dan subkultur (penjarangan) pada kondisi steril yang di dalamnya terdapat lemari kaca atau kabinet yang disebut Laminar Airflow (LAF). Laminar Airflow ini digunakan untuk pemotongan eksplan, melakukan penanaman dan subkultur. Akan tetapi jika tidak ada LAF yang memadai, tahap isolasi (pemotongan eksplan) dapat dilakukan di antara kertas saring steril. Sangat dianjurkan untuk menggunakan jas laboratorium yang bersih selama tahap persiapan dan mensterilkan tangan dengan alkohol 96%.

    Ruang pertumbuhan atau Inkubasi (Growing area)
    Growing area  merupakan ruang pertumbuhan atau ruang penyimpanan hasil kultur pada kondisi cahaya dan temperatur yang terkontrol. Ruang pertumbuhan ini terdiri dari rak-rak yang biasanya terbuat dari kaca dan digunakan untuk meletakkan  botol-botol kultur setelah proses penanamanan pada ruang isolasi di dalam LAF. Rak-rak yang digunakan untuk inkubasi dilengkapi dengan lampu neon di atasnya sebagai sumber cahaya. Sedangkan ruang pertumbuhan dalam kultur jaringan dilengkapi dengan Air conditioner (AC) untuk mengontrol suhu ruang.

I BUILT MY SITE FOR FREE USING